Select Menu

Desktop

Chat

Bookmarks

User

Mail

Videos

Contact

Mobile

Archive

clean-5

Wisata

Budaya

Kuliner

Kerajaan

kota

Suku

Polwan Surabaya Boleh Berjilbab




Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya mempersilakan polisi wanita (polwan) yang berada di wilayahnya untuk berjilbab dalam menjalankan tugas sehari-harinya.

"Kapolri sudah menginstruksikan bahwa tidak ada aturan khusus bagi polwan berjilbab. Kami persilakan anggota yang kesehariannya berjilbab untuk dilaksanakan juga di tempat kerjanya," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta di Surabaya, Jumat (22/11).

Dalam Polrestabes beserta jajaran, terdapat sekitar 40 dari 146 anggota polwan kesehariannya mengenakan jilbab, hanya saja tidak saat bertugas. Menurut mantan Kapolrestro Jakarta Barat ini, diperbolehkannya Polwan Polrestabes Surabaya maupun Polsek jajaran karena memang sesuai dengan kodratnya sebagai wanita muslim.

"Tidak ada larangan bagi mereka yang berjilbab dan dipersilahkan meski saat bertugas di kantor maupun di lapangan," kata perwira menengah yang pernah menjabat Kapolres Sidoarjo tersebut.

Kendati demikian, pihaknya masih belum menganggarkan fasilitas untuk berjilbab para anggotanya. Ke depan, lanjut Setija, diupayakan akan ada dana khusus untuk seragam lengkap dengan jilbabnya.

"Selanjutnya akan difasilitasi sesuai dengan masing-masing fungsi, seperti Lalu Lintas, Reskoba, Pam Obvit, Intel dan Propam, nanti akan ada seragamnya sendiri-sendiri," kata dia

Sementara itu, anggota Satlantas Polrestabes Surabaya, Briptu Ulfa Dewi mengaku menyambut baik atensi pimpinan yang memperbolehkan anggotanya mengenakan jilbab saat bekerja. "Syukurlah dipersilahkan berjilbab oleh pimpinan. Meski saat bertugas, saya tidak merasa canggung kok. Untuk model jilbab kan bisa menyesuaikan," katanya.

Begitu juga dengan rekan-rekan polwan lainnya yang mengaku gembira dengan instruksi Kapolri Jenderal Sutarman yang tidak mempermasalahkan polwan mengenakan jilbab.

Polwan Jakarta Apel Mengenakan Jilbab

Sejumlah anggota Polisi Wanita (Polwan) memakai jilbab saat mengikuti Apel di halaman Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin 25 November 2013. Kapolri Jenderal Sutarman membolehkan anggota Polwan yang ingin mengenakan jilbab saat bertugas.

Polda Metro Jaya memeragakan bentuk pemakaian jilbab yang benar agar ada keseragaman bagi seluruh Polwan berjilbab.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Putut Eko Bayuseno mengatakan keseragaman cara berjilbab perlu diperhatikan agar kerapian tetap terjaga.


Korps Tribrata ini sempat tidak membolehkan pemakaian jilbab bagi polisi wanita di jajarannya kecuali di Polda Aceh. Saat berdinas, seluruh anggota Polri harus memakai seragam sesuai aturan, kecuali untuk Polwan yang tidak mengenakan seragam seperti bagian reserse dan intelijen. Mereka berpakaian bebas dan diperbolehkan mengenakan jilbab.

Namun belakangan aturan kaku itu diprotes keras oleh berbagai pihak sehingga pada masa kepemimpinan Kapolri Sutarman kali ini, ia menginstruksikan polwan diberi kebebasan untuk mengenakan jilbab.

Pelaku penembakan polisi diduga teroris

Polisi menduga pelaku penembakan dua polisi di Pondok Aren, Tangerang, adalah teroris dan hingga kini pengejaran masih terus dilakukan.


Penembakan terjadi pada Jumat (16/08) pukul 21.30 WIB di Jalan Graha Raya, Pondok Aren. Dua polisi yaitu Bripda Maulana dan Aipda Kus Hendratma -keduanya anggota Polsek Pondok Aren- meninggal dunia.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan sepeda motor pelaku berhasil diamankan dan olah tempat kejadian perkara masih dilangsungkan.
Rikwanto menjelaskan, saat itu Aipda Kus Hendratna hendak melakukan apel pada 22.00 WIB di Polsek Pondok Aren. Namun dalam perjalanan, dia dipepet oleh oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor warna hitam dan ditembak pada bagian belakang kepala. Kus langsung terjatuh.
"Di belakangnya ada tim buser menggunakan mobil berisi empat orang dengan arah yang sama melihat kejadian tersebut. Mereka mengejar dan bisa menabrak motor tersebut, namun mobilnya terperosok," jelas Rikwanto dalam pesan singkat.

Baku tembak

Pelaku yang turun dari motor kemudian menghampiri dan menembak pengemudi mobil tersebut, yaitu Bripka Maulana.
"Terjadi baku tembak antara pelaku dengan tim buser, pelaku melarikan diri dengan merampas motor masyarakat ke arah Pamulang.
"Namun motor pelaku tertinggal, saksi dari masyarakat melihat pelaku ada yang terluka dan ada yang memegang pistol," jelas Rikwanto.
Dua korban selanjutnya dikirim ke Rumah Sakit Kramat Jati.
Penembakan semacam ini sudah dilakukan beberapa kali dengan mengincar polisi. Sebelumnya, Rabu (07/08) kemarin, anggota unit binmas Polsek Metro Cilandak, Aiptu Dwiyatna, ditembak mati oleh orang tidak dikenal dari jarak dekat, sekitar pukul 05.00 WIB pagi.
Berselang enam hari, kedediaman seorang perwira Polda Metro Jaya  ditembaki orang tak dikenal hari Selasa (13/08) di Tangerang. Tak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Jaga Keamanan HUT RI, Polres Poso Gelar Operasi Khusus

Sebuah Operasi Yustisi Kependudukan digelar di Poso pada Jumat (16/8), melibatkan 350 petugas polisi serta polisi pamong praja.

 

Densus 88 tangkap pencari dana bom Kedutaan Myanmar

Tim Detasemen Khusus Antiteror 88 kembali menangkap satu anggota jaringan kelompok teroris yang diduga terkait dengan rencana pengeboman di Kedutaan Besar Myanmar, Mei lalu.


"Syaiful adalah pencari dana dari kelompok teroris yang dipimpin oleh Rohadi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Ronny Sompie ketika dihubungi BBC hari ini.

Kelompok teroris yang dipimpin oleh Rohadi yang berusaha mengebom Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta bulan Mei lalu.

Teror terhadap Myanmar dan tempat peribadatan umat Budha terjadi sejak meningkatnya konflik yang mengakibatkan terusirnya etnis Muslim di Rohingya, Myanmar.

"Syaiful ditangkap di tempat parkir dekat pintu masuk Hotel Garuda Inn Jalan Malioboro, Yogyajarta pada Jumat lalu sekitar jam 22:45 WIB oleh tim Densus 88," ketika dihubungi BBC via telepon, hari ini.

Polisi masih menyelidiki apakah Syaiful terkait dengan Klik pengeboman vihara Ekayana, Jakarta Barat, 5 Agustus lalu.
Pengamanan Borobudur diperketat

Pada saat ditangkap, Syaiful yang termasuk daftar pencarian orang sedang bersama dengan adik iparnya, Bayu Dwi Ardianto alias Bayu, yang merupakan warga Sleman.

Bayu saat ini sedang dimintai keterangan oleh Densus 88 dalam waktu 7x24 jam.

Terkait dengan tertangkapnya terduga teroris di Yogyakarta, Sompie mengatakan kepolisian saat ini memperketat pengawasan di candi Buddha terbesar yaitu Borobudur.

"Candi Borobudur karena didatangi sebagai objek wisata juga kita berikan perhatian lebih disamping pengamanan yang ada," kata Sompie.(BBC)




Seperti dikutip dari Koran Tempo, setelah penangkapan ini Kepolisian Resor Magelang, Jawa Tengah mengerahkan 175 personel untuk membantu mengamankan candi Borobudur, selain pengawasan oleh internal pengurus candi.

Kerajaan